salam sejahtera untuk kita semua. kali ini nenekmoyang.com akan memberikan pandangan tentang pantangan yang harus dihindari dalam setiap perjodohan. mengingat bahwasannya kebahagian dalam kehidupan berumah tangga tidak saja didasari rasa cinta kasih akan tetapi faktor kecocokan dalam perjodohan itu sendiri. kecocokan disini mengacu pada ramalan dari primbon jawa yang harus selektif dalam menentukan jodoh. karena apa bila salah dan melanggar bisa berakibat fatal. hingga kematian akan menghantui perjodohan tersebut.
meskipun semua manusia bebas dalam memilih jodohnya, namun tidak semua adalah baik dan cocok untuk membina rumah tangga. hal ini karena dalam hitungan jawa, setiap orang di tandai dengan hari lahir yang disesbut Weton. menurut primbon jawa weton tersebut sangat berpengaruh pada hitungan perjodohan untuk menentukan baik tidaknya atau cocok atau tidaknya apabila kedua manusia disatukan antara laki-laki dan perempuan. oleh karena itu munculah petungan jowo dan ini dianggap sebagai pedoman manusia pada jaman dahulu di dalam adat jawa dalam menyatukan dua insan dalam perjodohan. dengan adanya hitungan jawa maka didapatkan hal yang baik dan hal yang buruk yang tidak boleh dilakukan karena akan membawa sial dan malapetaka. oleh karena itu hal-hal buruk yang terjadi dalam penggabungan weton dianggap sebagai suatu pantangan agar seyogyanya tidak di teruskan untuk menuju jenjang perkawinan. dalam hitungan perjodohan ada 7 pantangan yang harus diwaspadai karena ini adalah suatau pantangan yang jika dilanggar maka nasib rumah tangga anda akan hancur dan bahkan bisa membawa musibah kematian.
meskipun ada pantangan yang dianggap sangat besar ,berat dan fatal, kematian. ada juga pantangan yang biasa jika dilanggar tidak terlalu membuat hidup anda terganggu karena hanya akan menerima kesusahan sedikit. selain itu juga ada tolak balanya atau selamatannya sehingga hal-hal buruk yang akan terjadi bisa diatasi dan juga bisa tidak terjadi menimpa diri anda. oleh karena itu penting sekali anda ketahui demi menambah wawasan tentang suatu budaya adat jawa. bahkan ilmu ini bisa anda gunakan untuk memberi pengetahuan kepada anak, saudara atau tetengga. mengingat sudah langkanya sesepuh yang bisa menjadi penasehat dalam hal hitungan perjodohan.
berikut 7 pantangan dalam perjodohan/ pernikahan yang mengandung kematian.
1. pati panca suda
pantangan ini merupakan pantangan tingkatan tertinggi yang sangat-sangat harus dihindari apabila weton kedua calon pasangan bertemu di angka 15,20,25,35. arti pati pancasuda sendiri adalah pati=kematian, panca=lima, suda=kurang. seseorang yang melanggar pantangan ini akan mendapatkan lima kesialan yang besar diantaranya mendapati kematian secara mendadak, rezeki anda akan menurun, kehidupan rumah tangga akan hancur, masa depan anak juga akan suram, hubungan terhadap tetangga dan lingkup kerja bermasalah.
2. gotong mayit
arti daripada gotong mayit adalah memikul jenasah. dalam perjodohan/ pernikahan istilah ini digunakan sebagai wangsit atau salah satu pantangan yang harus dihindari karena apabila dilanggar maka salah satu pasangan akan meninggal dan satu pasangannya akan menanggung beban yakni melihat atau memikul sendiri mayat pasangannya. oleh karena itu harus diperhatikan baik-baik jika akan melangsungkan perkawinan. hitunglah kedua weton calon mempelai apabila ketemu 33 maka disebut perjodohan gotong mayit.
3. pring sedapur
arti daripada pring sedapur adalah serumpunan pohon bambu yang tumbuh di pekarangan atau hutan. yang dikatakan sebagai pantangan pring sedapur adalah apabila kedua calon pasangan memiliki weton yang sama atau tunggal weton. akibat dari melanggar pantangan ini adalah bisa mati seluruh keluarga, roboh satu roboh semua.
4. kebo girang
kebo artinya kerbau jadi kerbau girang di katakan sebagai pantangan dalam pernikahan yang berhubungan dengan kematian, orang yang melanggarnya akan mendapat musibah besar yakni salah satu orang tua kedua mempelai/ mertua akan berumur pendek. yang termasuk dalam pantangan ini adalah jika weton ketemu 25, 28. weton ketemu 28 adalah yang paling susah godaan dan berat. yakni jika weton 14 ketemu 14.
5. jilu dan lusan
jilu adalah dalam bahasa jawa berarti siji (anak pertama) dan tilu (anak ketiga) atau sebaliknya lusan yakni ketilu (anak ketiga) dan kepisan (anak pertama). dalam primbon jawa dikatakan bahwa perjodohan dari anak pertama dengan anak ketiga merupakan salah satu pantangan dalam pernikahan yang mengakibatkan kematian. ada lusan manten berarti salah satu mempelai/ pasangan akan meninggal, ada juga lusan besan yang berarti salah satu orang tuanya yang akan meninggal. karena menanggung beban dari pantangan perjodohan yang dilanggar.
6. ngalor ngidul/ waru doyong
pantangan berikutnya yang mengandung unsur kematian adalah ngalor ngidul (utara dan selatan). arti dari arah yang dimaksud adalah rumah kedua calon mempelai, yang satunya rumahnya menghadap keutara dan satunya menghadap keselatan/ saling berhadapan. apabila menemukan jodoh yang memiliki rumah ber hadapan seperti arah ini maka sebaiknya diurungkan. karena dalam adat jawa dikatakan jika dilanggar akan menerima musibah pati yakni kelak keluarganya akan menderita sakit hingga kematian.
7. balik winih/ kebo balik kandang
balik winih artinya kembali ke asal seperti padi yang kembali menjadi benih. atau istilah kebo mbalik kandang yang artinya kerbau yang kembali masuk ke kandangnya. arti pantangan ini dalam adat jawa adalah ketika anda mendapatkan calon suami/ istri yang tanah kelahirannya sama dengan orang tua anda (bapak/ibu).Jika pasangan tetap melakukan pernikahan dan melanggar pantangan, maka dalam waktu dekat akan terjadi musibah. Seperti kematian, tidak harmonis rumah tangganya, dan adanya hambatan terkait ekonomi. Selain itu, pasangan kebo mbalik kandang ini dipercaya kalah sisih atau artinya tidak seimbang sehingga akan sering terjadi perselisihan secara ekonomi maupun derajat.
demikian 7 pantangan dalam pernikahan yang membawa firasat kematian dalam adat jawa. oleh karena itu jika anda hendak menikah atau menikahkan anak sebaiknya cek dahulu weton keduanya. apakah termasuk dalam pantangan tersebut. apabila ada maka sebaiknya di urungkan, namun apabila jika tidak bisa maka lakukan ritual untuk menolak firasat buruknya seperti penjelasan saya berikutnya.