Ajian tameng waja atau sering disebut aji tameng wojo dalam bahasa indonesia perisai baja adalah ilmu kanuragan untuk kekebalan badan. aji ini hampir sama dengan aji lembu sekilan yang bisa menghindarkan segala senajata musuh untuk tidak mengenai badan si pemilik tameng waja, perbedaannya hanya apabila lembu sekilan untuk menolak senjata agar tidak mengenai badan namun aji tameng wojo ini adalah membuat kulit menjadi seperti besi baja atau perisai baja. jadi bisa dikatakan senjata atau perluru benar-benar menyentuh badan akan tetapi tidak bisa menembus kulitnya seperti halnya anda memarang besi baja, bajanya tidak apap-apa namun pedang anda yang menjadi hancur dan tumpul, begitupun dengan peluru senjata yang ditembakan dengan jarak dekat maupun jauh, proyektil yang terlepas dari moncong laras senjata tidak mampu menembus kulit si pemilik ilmu tameng waja karena kulitnya telah menjadi sekeras dan sekuat baja.
aji tameng waja berasal dari jawa dan merupakan salah satu ilmu jowo paling di cari para pendekar saat itu. hingga sekarang ini ajian ini banyak di buru oleh para tentara yang akan berangkat ke daerah perang. karena mereka berharap pada saat terjadi kontak senjata tubuhnya dapat dilindungi dari tembakan sehingga bisa pulang dengan selamat. karena kehebatan ilmu ini maka untuk mendapatkannya juga tidak gampang. meski ada yang menyatakan dapat di ewrat/ di amalkan tanpa puasa namun kembali lagi bahwa menyatukan sisi alam dengan sisi tubuh harus benar2 membutuhkan kesungguhan dan usaha yang berat. jadi mustahil apabila seseorang dapat mengamalkan tanpa puasa, bisa pun itu mungkin dengan pengisian khodam kedalam bentuk barang untuk dipakai atau digunakan, dan ini dinamakan jimat tameng wojo, yang bisa mengisi hanya para guru kanuragan dan sesepuh yang telah menjadi pewaris aji tameng wojo.
bagi anda yang ingin mengamalkan atau mempelajari aji ini kami akan memberikan petunjuk tentang mantera dan amalan yang harus dilakukan agar bisa mendapatkan aji tameng waja secara sempurna.
Syaratnya:
– setiap awal bulan muharram (sura) laksanakan puasa sunnah selama 40 hari. untuk melaksanakannya paling tidak 3x bulan muharram.
– selama puasa setiap tengah malam melakukan keramas yang airnya sebelum digunakan di beri rapalan ajian tameng waja sebanyak 21x. setelah itu laksanakan shalat hajat
– selama puasa sunnah, setiap selesai mengerjakan shalat fardlu mantera aji ini dibaca 21 kali. dan selesai shalat hajat di baca 75 kali. jangan lupa sehabis shalat isya mengerjakan shalat taubat dan istighfar 1000 kali. bisa dilakukan antara jam 20.00 atau jam 23.00
– selesai mengerjakan puasa sunnah setiap harinya selesai shalat hajat, matera aji tameng waja di baca 3 kali.
apabila kita baca diatas terasa cukup berat syaratnya. namun apabila benar2 sungguh2 atau ada rekan yang ikut juga mempelajarinya sehingga bisa menjadi penyemangat. berikut bacaan atau mantra aji tameng waja:
“niat ingsun amatek aji tameng waja,
klambiku wesi kuning, sakilan sageblok kandele,
ototku kawat, balungku wesi, kulitku tembaga,
dagingku waja, kep-karekep barukut,
kinemulan waja inten mekangkang,sacengkal,
sakilan, sadempu, sakehing braja datan nedasi,
mimis bedil nglumpruk kadi kapuk, tan tumomo ing badanku,
saking kersaning Allah,
ya qawiyyu, ya matinu 3x”
pantangan aji tameng waja adalah berzina, minum-minuman keras dan juga apabila anda sudah memiliki ajian ini agar tidak digunakan sembarangan atau untuk di pamerkan.karena bisa-bisa perjuangan anda untuk mendapatkannya akan sia-sia dan juga bisa mengenai badan sendiri nantinya. semoga bermanfaat.