sesajen atau sesaji atau sajen adalah bentuk persembahan atau pengorbanan yang di buat dengan berbagai macam untuk persembahan kepada dewa atau arwah leluhur. sesajen biasanya dibuat dalam berbagai acara ritual seperti upacara adat, acara selamatan, pemanjatan doa, tujuan utama dari pembuatan sesajen tersebut, diantaranya untuk meminta keselamatan, kemakmuran serta hasil bumi yang melimpah kepada dewa atau arwah yang diyakini bisa memberi atau mewujudkan permintaannya tersebut.

dalam sesajen biasanya terdiri dari berbagai makanan yang disusun menjdai satu dalam satu wadah, diantaranya seperti tumpeng, urap, bubur panca warna, jajanan pasar, pisang raja, ayam ingkung, ikan asin, air dan bunga, telur dan kopi pahit. beberapa jenis makanan tersebut selain untuk melengkapi sesajen juga memiliki makna sendiri-sendiri dan diyakni setiap jenis makanan tersebut mewakiloi doa yang dipanjatkan.
berikut makna dari isi sesajen/ sesaji
- Nasi Tumpeng:
nasi yang dibuat/ dicetak meyerupai gunung dengan sudut meruncing, melambangkan kesempurnaan, ketotalan, ketuntasan. Sebagai manusia, jika melakukan sesuatu, harus dengan sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah, selesaikan apa yang kau mulai. Tumpeng, adalah singkatan dari “tumungkulo sing mempeng” yang berarti, perbanyak menunduk dan melaksanakan ibadah, jangan menjadi orang yang sombong dan congkak. - Urap :
urap adalah macam-macam sayuran yang di kukus kemudian di campur dengan parutan kelapa yang sudah di beri bumbu. urap ini mengisahkan selama kita hidup di dunia ini, jadilah orang yang berarti bagi masyarakat sekitar, alam semesta, lingkungan, agama, dan negara. Kalau diartikan dengan mudah – jadilah orang yang berguna, yang baik, yang positif. dan agar senantiasa memberikan kontribusi yang baik. - Bubur panca warna :
bubur yang di buat menjadi 5 warna dan berasal dari 5 bahan. diantaranya Bubur jagung, ketan putih, bubur kacang hijau, ketan hitam dan bubur beras merah – Mereka diletakkan di semua arah mata angin, yang satu diletakkan di tengah, orang Jawa menyebutnya sebagai “Kiblat Papat Limo Pancer”. Menyimbolkan kelima elemen alam yaitu: air, udara, api, tanah dan angkasa. - Jajanan pasar :
jajanan pasar bisa berupa pilus, jipang, klanting,dll yang merupakan jajanan tradisional yang di beli dari pasar atau warung terdekat. melambangkan representasi dari kerukunan, walaupun manusia dan komunitasnya selalu berbeda, hendaknya selalu ada tenggang rasa. - Pisang Raja :
Simbolisasi dari cita-cita yang besar dan luhur. Sebagai manusia, hendaknya kita terus membangun bangsa dan negara. - Ayam ingkung :
ayam 1 ekor yang dikukus tanpa dipotong-potong hanya di bersihkan bulu dan jerohannya kemudian di rebus dengan dengan santan yang dikasih bumbu.kemudian di hidangkan dalam keadaan utuh. ingkung ini melambangkan cinta kasih dan pengorbanan. Selama kita hidup, berilah kasih sayang, perhatian, kepedulian, pengorbanan. - Ikan bandeng atau ikan asin :
Artinya, rejeki berlimpah. Jika memakai ikan teri, yang hidupnya biasa bergerombol, ini melambangkan kerukunan. - Telur :
telur di rebus merupakan simbol dari asal mula kehidupan yang selalu berada dalam dua sisi yang berbeda seperti laki-laki / perempuan, siang / malam. - Air dan bunga :
air dan bunga di satukan dalam sebuah wadah seperti baskom. melambangkan air yang menjadi kebutuhan pokok manusia sehari-hari - Kopi pahit :
kopi pahit tanpa gula, melambangkan elemen air tetapi juga sebagai simbol kerukunan dan persaudaraan (karena kopi biasanya diminum pada saat pertemuan, acara
demikian arti atau makna dalam isian sesaji yang sering kita lihat bersama-sama dalam acara-acara ritual maupun acara upacara adat.