salah satu ramalan yang paling fenomenal dan terkenal dari ramalan jayabaya adalah tentang istilah NOTONEGORO atau dalam bahasa indonesia mengatur negara. ramalan ini di kaitkan dengan seorang yang akan memimpin negeri ini yang memiliki nama dengan akhiran dari penggalan kata NO-To-Ne-Go-ro. jayabaya merupakan seorang prabu atau raja kediri pada masa kerajaan dahulu kala sebelum negara ini bersatu menjadi republik, lalu apakah ramalan tersebut benar-benar terbukti.
prabu jayabaya ketika itu meramal tentang nasib bangsa ini, setelah mengatakan tentang hadirnya ratu adil dan satria piningit disuatu saat nanti lalu kemudian yang tidak kalah menggemparkan adalah tentang seseorang yang akan memimpin negeri ini dengan sebutan NOTONEGORO/ NATANEGARA. dari penjelasan tentang ramalan jayabaya tersebut bahwa negara ini akan aman tentram jika para pemimpin/ presiden yang terpilih sudah memenuhi urutan dari penggalan suku kata NOTONEGORO.
dari ramalan jaya baya tersebut, maka siapakah sebenarnya presiden yang termasuk didalamnya, karena seperti kita ketahui berdasarkan ramalan prabu joyoboyo negara ini akan hidup makmur dan berjaya ketika sudah melalui kepemimpinan dengan nama yang di akhiri huruf dari penggalan kata NOTONEGORO. meskipun kita ketahui sampai saat ini bahwa apabila diurutkan dari presiden pertama hingga saat ini banyak nama yang terntata meleset dari ramalan jayabaya tersebut. meskipun padahal 2 presiden pertama telah membentuk sebuah kata NOTO, yaitu SUKARNO dengan akhiran “NO”, dan SOEHATO dengan akhiran “TO. jadi dari penggalan kata NOTONEGORO tinggal meneruskan kata NEGORO.
namun ternyata presiden berikutnya setelah Bapak Soeharto tidak membentuk rangkaian sebuah kata NOTONEGORO, yang artinya jika mengikuti ramalan jayabaya maka presiden berikutnya harus memiliki nama dengan akhiran “NE” karena pada saat itu presiden setelah soeharto adalah BJ Habibie. lalu apakah dengan demikian ramalan dari prabu joyoboyo masih berlaku di negeri ini?. jawabannya masih, karena ternyata setelah di ungkap dari berbagai sumber para sesepuh dan ahli tafsir mengatakan bahwa tentang nama pemimpin negeri yang memiliki akhiran nama NO-TO-NE-GO-ro itu tidaklah harus lancar membentuk kata tersebut, artinya bahwa apabila nama-nama pemimpin sudah membentuk istilah NOTONEGORO maka negara ini baru menemukan ketentraman, kenyamanan, kearifan dan keadilan.
Presiden ke-3 BJ Habibie dan ke-4 Gusdur serta ke-5 Megawati sukarno putri, dari ketiga ini juga belum mengarah pada akhiran nama “NE” kemudian pada presiden ke-6 lah baru terbentuk istilah dari ramalan jayabaya yaitu Soesilo Bambang Yudhoyono yang berakhiran “NO” dalam bahasa jawa dikatakan bahwa abjad “NE” merupakan sebuah abjad dasar aksara NA, dari bajad jawa yaitu ha, Na, Ca, Ra, Ka, dst. jadi dari ramalan jaya baya tentang NOTONEGORO sudah terbentuk nama 3 penggalan suku kata yaitu NO-TO-NE yang berasal dari NO adalah sukarno, To berasal dari soeharto, dan NE berasal dari Susilo Bambang Yodoyono. lalu siapakah nama presiden berikutnya yang akan membentuk kata NOTONEGORO, karena berdasarkan urutannya hanya tinggal mencari dua suku kata yaitu “GO” dan “Ro”.
setelah presiden sBY, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Jokowi atau joko widodo. dari nama presiden ke-7 ini juga belum menunjukan tantang kesesuaian dengan ramalan jayabaya. berarti seperti setelah presiden soeharto bahwa nama NOTONEGORO tidaklah harus lancar bergantian, seperti kehidupan ada penggalan dan jedanya. berarti untuk mencapai kebenaran dari ramalan prabu joyoboyo ada beberapa Presiden hingga membentuk istilah NOTONEGORO dengan benar.
dan berdasarkan felling atau ramalan saya pribadi, bahwa dari semua nama kalangan elite politik yang mendekati nama “GO” yang merupakan presiden selanjutnya untuk merangkai kata NOTONEGORO adalah bapak Sandiaga. apabila di tahun 2024 nanti beliau terpilih menjadi presiden maka ramalan jayabaya sudah mencapai titik ke-4 yaitu NO-TO-NE-GO, tinggal selanjutnya yang membentuk penggalan kata “RA” yang merupakan ramalan selanjutnya dari jayabaya yaitu sang RATU ADIL atau SATRIA PININGIT.